Suasana ruang tunggu penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu malam (18/2/2015). Penumpang menumpuk akibat delay maskapai Lion Air. Foto : Pembaca Kompas/Nana |
"Setengah hari pertama Angkasa Pura yang menangani, kemudian setengah hari selanjutnya giliran Lion Air," kata Hadi saat diskusi SmartFM bertajuk 'Ayo Benahi Transportasi Udara' di Jakarta, Sabtu (21/2/2015).
Kementerian Perhubungan mencatat ada enam penerbangan Lion Air yang mengalami keterlambatan, Kamis (19/2/2015). Akibatnya, banyak penumpang yang menumpuk menunggu kejelasan nasib penerbangan mereka di terminal keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta.
Saat peristiwa itu terjadi, PT AP II memberikan talangan kepada Lion Air untuk membayar pengembalian uang tiket, airport tax dan kompensasi sesuai peraturan sebesar Rp300.000, bagi calon penumpang Lion Air yang terdampak.
Tak hanya itu, PT AP II bahkan menyediakan 1.000 porsi makanan bagi para penumpang terdampak.
Sementara itu, anggota Komisi V Fauzi Amro mengatakan, peristiwa gangguan penerbangan yang dialami Lion Air ini tak hanya berdampak pada para penumpang, tetapi juga penerbangan lain.
Menurut dia, Lion Air merupakan maskapai yang menguasai lebih dari 50 persen ceruk pasar penerbangan nasional. "Ibaratnya, kalau Lion Air ini mengalami gangguan, penerbangan lain di Indonesia juga akan hancur," ujarnya.
Seperti diberitakan, imbas keterlabatan Lion Air sejumlah maskapai mengalami hal yang sama. Seprti halnya yang dialami AirAsia, Jumat (20/2/2015). Enam rute penerbangan maskapai milik perusahaan asal Malaysia itu juga mengalami keterlambatan. (Kompas.com)
0 komentar:
Posting Komentar