Akurnya KIH-KMP Dampak Trik Pendekatan Jokowi

Foto : Suara Pembaharuan.
JAKARTA, BERITASATU.COM- Politikus Partai Hanura, Fauzih Amro, menyatakan kesan harmonisnya hubungan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) saat ini tak serta merta menghilangkan persaingan di antara dua poros politik itu.

Menurutnya, stabilitas yang saat ini terlihat hanyalah dampak dari usaha Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pintar mencairkan suasana.

"Kalau menurut saya, (ketegangan) KIH dan KMP ini masih ada. Cuma Pak Jokowi berhasil mencairkan dan menurunkan tensi," kata Fauzih, Selasa (12/5).

Bagi dia, keberadaan para petinggi KIH dan KMP di rapat kerja nasional (rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) minggu lalu lebih karena sosok Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang memang punya banyak teman yang duduk di pimpinan tertinggi parpol di Indonesia.

"Waktu acara PAN itu, aslinya memang karena semua tokoh itu diundang. Ketum PAN memang mungkin orangnya bersahabat dan dia kenal banyak petinggi parpol. Kalau di hadapan publik sih bagus. Harapan kita itu benar-benar menyatu. Cuma tak mungkin benar-benar utuh. Bagi saya masih ada persaingan," jelasnya.

Maka, lanjut dia, upaya Jokowi mencairkan suasana adalah kuncinya. Tentu saja, menurut Fauzih, situasi demikian terbangun karena ada kesepakatan tertentu yang dibangun Jokowi dengan petinggi KIH dan KMP.

"Paling sederhana, mereka diakomodasi di kabinet kerja Jokowi-JK Itu salah satunya. Atau misalnya mendapat jatah posisi dirut-dirut BUMN. Publik juga bisa melihat itu," kata dia.

Fauzih juga menilai bahwa upaya Jokowi mencairkan suasana itu akan mampu berpengaruh ke segala lini, termasuk terkait sinergi antara anggota KIH dan KMP di DPR RI.

"Peta di DPR sudah berubah. Kayaknya sudah banyak kawan kita. Kita lihat saja nanti. Justru KMP akan makin kecil kalau dia selalu berlawanan dengan pemerintah. Seakan Jokowi salah terus, itu namanya akan dilihat publik sebagai membabi buta. Makanya logis kalau KMP berusaha mendekat ke pemerintahan," ujar Fauzih.

"Yang sevisi dengan Jokowi silakan gabung, yang tak sevisi juga tak masalah."
(Markus Junianto Sihaloho/FEB)

sumber : Beritasatu.com
 
Share on Google Plus

0 komentar:

Posting Komentar