"Ingin
melihat peralatan yang memenuhi standar dalam konteks keselamatan dan
penerbangan," kata Anggota Komisi V Fauzih Amroh, sebelum menuju Kota
Batam.
Menurut
Fauzih, Komisi V ingin membuat rekomendasi yang jelas terkait kenyamanan, keselamatan,
dan keamanan penerbangan. Ketiga kategori tersebut penting dibuat secara
komprehensif sehingga dapat mewujudkan keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Komisi
akan melihat standar opersional prosedur (SOP) untuk sebuah pesawat dapat
dikatakan layak terbang, baik secara kondisi, perawatan, maupun SDM maskapai
penerbangan."Kita akan melihat perawatan pesawat, termasuk akan berbicara
dengan pilot dan pramugari pesawat," katanya.
Harapannya
tidak terjadi penundaan jadwal (delay) penerbangan Lion Air dan kasus
kecelakaan pesawat Air Asia tidak terjadi lagi. Dan untuk otoritas bandara
mempunyai SOP dalam menangan krisis dan delay. Ini penting sehingga peristiwa
delay yang terakhir terjadi pada maskapai lion air selama 4 hari 4 malam itu
tidak terjadi lagi.
"Diharapkan
ada SOP penanganan krisis, pihak otoritas bandara ada pegangan yang baku dan
berjasama dengan maskapai. Jangan sampai ketika delay, pegawai maskapai lari
dari tanggung jawab," ungkap politisi Partai Hanura ini.Tim Panja dalam
acara ini dipimpin Ketua Komisi V Fary Djemi Francis (F-Gerindra), di Bandara
Hang Nadim mengagendakan acara mendengar Ekspose System Managemen, SOP dan
Evaluasi keselamatan, kemananan dan kualitas penerbangan. Selanjutnya, meninjau
fasilitas pelayanan bandara.
Obyek peninjauan yaitu BP Batam, Lion Maintenance Facility, Perum LPPNPI/Airnav, BMKG, Basarnas, Briefing Office Maskapai, Balai Kesehatan Bandara, Rescue Bandara, dan Ground Handling. (As/dpr)
0 komentar:
Posting Komentar