Anak Maskapai Sriwijaya Air Batal Landing


Anggota Komisi V DPR RI, Fauzi Amro melihat kesiapan pemakaian Bandara Silampari untuk maskapai penerbangan berbadan besar, kemarin.

LUBUKLINGGAU Keinginan Pemerintah Kota Lubuklinggau menurunkan maskapai penerbangan Sriwijaya Air di Bandara Silampari jelang pekan olahraga provinsi (Porprov) X Sumsel akhirnya gagal.

Penyebabnya, karena izin pendaratan Sriwijaya Air di Bandara Silampari ditolak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI). Anggota Komisi V Dewan PerwakilanRakyat (DPR) RI Fauzih Amro mengatakan, ia mendorong keinginan agar Ban dara Silampari tercipta fre kuensi penerbangan secara berkesinambungan.

Awalnya, kata dia, dilakukan pendekatan dengan Garuda Indonesia Airways (GIA), tetapi prosedur yang ketat akhirnya terhambat. Lalu beralih ke Sriwijaya Air dan diterima dengan cepat. Namun, perizinan ditolak Kemenhub dan dianjurkan ke anak perusahaan Sriwijaya Air yakni Nam Air. “Maskapai Nam Air merupakan pesawat sama dengan Sriwijaya Air jenis Boeing 737 seri 500 kapasitas 150 seat,” ungkap Fauzih saat melakukan kunjungan kerja melihat ke siapan Bandara Silampari, kemarin.

Politisi Partai Hanura ini menjelaskan, memang masih banyak kekurangan di Bandara Si lampari sehingga pihaknya mendorong agar Bandara Silampari terbuka dan tercipta frekuensi penerbangan yang berkesinambungan. Sebab, jika dilihat dari geografis Bandara Silampari berdampingan dengan 6 kabupaten dan 3 provinsi, yakni Sumsel, Bengkulu, dan Provinsi Jambi. Maka menurutnya, animo penumpang jelas besar. Karena jika dilihat jumlah penduduk yang ada mencapai 4 juta jiwa.

Jika diakumulasikan pemakai jasa penerbangan ini bisa men capai jutaan orang dalam setahun. “Saya minta Pemkab terkait segera melakukan pengaturan bersama,” ujarnya. Sementara itu, Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe mengatakan, ia tidak mem - persoalkan Bandara Si lam pari masuk aset Pemkab Mura atau Kota Lubuklinggau. Namun ter - penting, kata Prana, bagaimana Bandara Silampari ini terbuka frekuensi penerbangan dengan maskapai penerbangan yang senantiasa hadir dan datang di Bandara Silampari.

Perwakilan Sriwijaya Air yang hadir dalam pertemuan itu, Aji mengatakan, batalnya landing maskapai Sriwijaya Air karena saat pengajuan izin operasi pertama kali belum dimasukkan untukrute diKotaLubuklinggau. (Hengky chandra agoes
)


Sumber : Sindo

Share on Google Plus

0 komentar:

Posting Komentar