Politisi Senayan: Ibu Adalah Inspirasi

Fauzih Amro menyalami ibu-ibu di Muratara, Sumsel.
Jakarta- Hari ini adalah peringatan Hari Ibu. Lalu bagaimana pandangan para politisi laki-laki terhadap ibunda mereka? Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Misbakhun, secara tegas menyatakan bahwa ibundanya adalah inspirasi bagi dirinya.

"Ibu saya adalah inspirasi saya. Perwakilan Tuhan yang doanya selalu menjaga saya dan membuka setiap gerbang kesulitan dan hambatan yang ada. Ibu, segalanya bagi saya. Tidak tergantikan," kata Misbakhun di Jakarta, Senin (22/12).

Dia mengaku, selalu ingat perjuangan ibundanya, Hajjah Syawalin, yang sudah berumur 77 tahun. Kata Misbakhun, ibunya secara luar biasa membesarkan dirinya dan saudara-saudaranya yang lain, di saat kehidupan ekonomi keluarga yang sulit. Sampai saat ini, dirinya mengaku mengingat perjuangan Ibunya melalui doa-doanya untuk sang ibu.

"Karenanya, bagi saya tiap hari adalah hari ibu," kata Misbakhun. "Kebahagian saya saat ini adalah saat bisa bertemu dengan ibu dalam keadaan sehat," tuturnya.

Wakil Ketua DPR RI, yang juga Politikus PKS Fahri Hamzah mengatakan, Tuhan selalu berpihak pada Kaum ibu, yakni melalui ajaran yang memberi mereka keistimewaan lebih besar dari ayah.
"Meski tidak bermaksud merendahkan lelaki, maka 'surga berada di bawah telapak kaki ibu' adalah pertanda bahwa hormat kita pada ibu mestilah lebih besar," kata Fahri.

Fauzih Amro, Anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura, mengatakan ibunda adalah inspirasi bagi dirinya. "Karena surga di bawah telapak kaki ibu, sayangilah ibu selagi dia masih hidup," kata Fauzih.

Wasekjen Partai Amanat Nasional, Teguh Juwarno, mengaku ibundanya adalah figur sentral, sumber kehidupan, dan pendidikan. "Bahkan, ibu dimuliakan oleh Tuhan dan rosulnya. Jadi, bila bangsa kita ingin maju maka harus memiliki pasukan ibu-ibu yang maju, tangguh dalam menyiapkan anak-anak generasi selanjutnya untuk menjadi bangsa yang maju," ujar Teguh.

Refleksi bagi Teguh, di tangan ibu, maka pendidikan dini dan keseluruhan karakter, moral, dan keimanan ditanamkan. Sehingga, di tengah persaingan global, peran ibu sangat strategis dan menentukan. "Tidak ada yang bisa menggantikan peran ibu saya di muka bumi ini," ujarnya.

Penulis: Markus Junianto Sihaloho/PCN
Sumber : Beritasatu.com
Share on Google Plus

0 komentar:

Posting Komentar